ads

.

Slider[Style1]

Style2

Style3[OneLeft]

Style3[OneRight]

Style4

Style5




Grup B Piala Jenderal Sudirman 2015 benar-benar ketat. Dari empat laga yang telah digelar, semuanya harus ditentukan melalui adu penalti, termasuk yang terbaru PSM Makassar kontra Semen Padang, Jumat (20/11) sore ini.


Setelah kedua kubu bermain tanpa gol selama waktu normal, skuat Juku Eja sukses menundukkan pasukan Kabau Sirah dengan skor 4-3 di babak tos-tosan. Ini menjadi kemenangan kedua PSM lewat adu penalti, dan mereka kini memimpin klasemen grup dengan koleksi empat poin.

Berbanding terbalik, Semen Padang lagi-lagi tak dinaungi keberuntungan karena sebelumnya mereka juga ditundukkan Persipura melalui proses serupa. Dengan ini, mereka baru meraih dua poin dalam dua laga.

Babak Pertama

Kedua tim langsung menampilkan permainan menyerang di menit-menit awal pertandingan. Tendangan jarak jauh Silvio Escobar masih bisa diantisipasi dengan baik oleh kiper Semen Padang, Jandia Eka Putra.

Semen Padang juga memberikan ancaman lewat pemain muda mereka Leo Guntara. Sayang, sepakannya di depan gawang PSM masih lemah. 

PSM membalas lewat sepakan keras M.Rahmat di dalam kotak penalti. Tapi, masih bisa ditangkap Jandia. Begitu pula sundulannya lagi-lagi masih bisa diantisipasi Jandia.

Alur serangan yang dibangun kedua tim masih mengalami kebuntuan hingga pertengahan babak pertama. Usai water-break, kedua tim masih menampilkan permainan menyerang.

Peluang emas didapatkan Semen Padang pada menit ke-34. Sayang, tendangan cungkil James Koko Lomell hanya membentur mistar gawang. Bola muntah yang disambar M.Nur Iskandar juga masih bisa ditangkap kiper PSM, Dimas Galih.

Pun demikian tendangan bebas Nur Iskandar masih melambung di atas gawang tim Juku Eja. PSM memberikan ancaman lagi lewat sepakan kaki kiri M. Rahmat. Tapi Jandia masih sigap untuk menangkap bola hasil sepakan M. Rahmat tersebut.

Hingga babak pertama usai, skor tetap tanpa gol.

Babak Kedua

Sebagaimana di paruh pertama, alur permainan selepas turun istirahat relatif seimbang. Kedua kubu tetap mengusung gaya ofensif, namun pertukaran serangan yang dilakukan selalu berujung buntu.

Satu peluang emas diperoleh Semen Padang di menit ke-67. Striker James Koko Lomel tinggal berhadapan dengan kiper Dimas Galih usai mengelabui seorang pemain bertahan, namun tembakannya masih gagal membuahkan gol.

Seiring waktu Semen Padang menjadi kubu yang lebih dominan. M. Nur Iskandar sendiri punya paling tidak tiga kesempatan untuk membobol gawang PSM. Sayang, seluruh upayanya pupus, baik itu karena penyelesaian akhir yang meleset ataupun akibat penyelamatan gemilang Dimas.

Adapun PSM sejatinya memiliki sejumlah kans bagus untuk menebar bahaya melalui serangan balik. Tetapi keputusan keliru serta manuver yang tergesa-gesa membuat kesempatan sering terbuang percuma.

Pasca-waterbreak PSM memperbaiki performa dan tampil lebih terorganisasi. Possession pun banyak dipegang skuat Juku Eja, meskipun untuk mengancam gawang Semen Padang kawalan Jandia mereka lebih mengandalkan tendangan-tendangan spekulatif.

Memasuki sepuluh menit akhir momentum kembali menjadi milik Semen Padang. Jala PSM bahkan sempat dibikin bergetar oleh sundulan Vendry Mofu dari situasi tendangan bebas, namun aksi itu tak disahkan sebagai gol oleh wasit lantaran Mofu dinilai berada dalam posisi off-side saat menyambut bola.

Jelang penghabisan waktu normal kans sangat bagus didapat lagi oleh anak buah Nil Maizar dari situasi tendangan bebas. Eksekusi akurat Yu Hyun Koo ditepis oleh Dimas Galih, dan sang kiper lagi-lagi sukses menghadang sambaran Nur Iskandar dari bola rebound.

Dengan skor kacamata akhirnya terus bertahan hingga 90 menit plus injury time habis, pemenang laga pun mesti ditentukan melalui adu penalti.

Adu Penalti

Dalam penalty shoot-out, Semen Padang dipaksa menyerah setelah hanya mengirim tiga eksekutor sukses: yakni Hendra Bayauw, Irsyad Maulana, dan Fajar Legian, sementara tendangan James Koko Lomell menghantam mistar dan upaya Yu Hyun Koo ditangkap kiper Dimas Galih.

Bagi Dimas, aksi penyelamatan terhadap Yu Hyun Kuoo sekaligus menjadi "pembalasan" setelah sebelumnya dipermalukan Irsyad Maulana yang memperdayanya dengan eksekusi ala Panenka. Adapun tendangan penentu kemenangan PSM diambil oleh Rasyid Bakrie yang mengarahkan bola dengan keras dan akurat ke kiri atas gawang.

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar:

Post a Comment


Top
Selamat Datang di Seputar Indonesia Maju, kami memberikan berita seputar indonesia terkini secara lengkap dan update, kritik dan saran silahkan kirim ke ceritaterbaru10@gmail.com