BAMAKO – Drama penyanderaan di Hotel Radisson Blu, Kota Bamako, Mali, yang telah berlangsung sekira tujuh jam menghasilkan hasil positif bagi pasukan keamanan Mali yang dibantu pasukan elit Prancis dan Amerika Serikat (AS).
Berdasarkan pantauan Okezone melalui channel Al Jazeera Internasional, Jumat (20/11/2015), seluruh sandera yang berada di Hotel Mali itu kini telah dibebaskan oleh pasukan keamanan Mali yang dibantu pasukan elit Prancis dan AS.
Seorang wartawan Al Jazeera yang sedang berada di Kota Bamako melaporkan, seluruh sandera yang terdiri dari karyawan dan pengunjung hotel kini telah dibebaskan oleh pasukan keamanan Mali. Namun, sebagian dari mereka ada juga yang berhasil melarikan diri keluar hotel dan diamankan petugas setempat.
Sementara itu, kelompok militan bernama Al Mourabitoun yang berafiliasi dengan Al Qaeda telah klaim mendalangi aksi penyerangan dan penyanderaan di Hotel Mali yang dilakukan oleh 10 orang komplotan bersenjata.
Sebagaimana diberitakan, gerombolan bersenjata berjumlah 10 orang dilaporkan menyerbu Hotel Radisson Blu di Kota Bamako sekira pukul 08.00 waktu setempat. Aksi penyerbuan itu juga disertai dengan penyanderaan para pengunjung hotel.
Sebanyak 170 orang diperkirakan ada di hotel ketika gerombolan bersenjata itu menyerbu masuk. Sebelumnya, sudah ada 80 sandera yang berhasil dilepaskan dari cengkeraman komplotan bersenjata itu. Mayoritas tamu hotel bintang lima itu adalah warga asing.
Sayangnya, tiga sandera dilaporkan tewas dalam drama penyerangan itu. Satu di antaranya merupakan warga Prancis. Meski demikian, tiga dari 10 pelaku penyerangan telah berhasil dilumpuhkan pasukan keamanan Mali
Tidak ada komentar: